Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2018

81. QURBAN

Secara hukum syar’i, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang berqurban (Mudhahhy). Larangan ini berlaku bagi orang yang berqurban (mudhahhy) dan orang yang berqurban tapi pahalanya diniatkan untuk orang lain. Sedangkan orang yang ditunjuk sebagai wakil orang yang berqurban dalam urusan penyembelihan dan distribusi daging qurban (Udhiyah), atau dikenal dengan sebutan panitia qurban, maka tidak terkena hukum makruh ini. - ORANG YANG BERQURBAN (MUDHAHHY) MAKRUH MEMOTONG KUKU Orang yang berqurban (mudhahhy) dilarang memotong kuku dan mencukur rambut. Larangan ini bersifat makruh. Larangan ini dimulai sejak memasuki tanggal satu bulan Dzulhijjah hingga hewan Qurbannya disembelih. (Al-Umdah , 1/206) Bahkan, mazhab Hanbali mengharamkan memotong kuku dan mencukur rambut bagi orang yang berqurban (Mudhahhy). Ibnu Dhawiyyan mengatakan, ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻌَﺸْﺮَ ﺣُﺮِﻡَ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﻳُﻀَﺤِّﻲ ﺃَﻭْ ﻳُﻀَﺤِّﻰ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﺧْﺬَ ﺷَﻲْﺀٍ ﻣِﻦْ ﺷَﻌْﺮِﻩِ ﺃَﻭْ ﻇُﻔْﺮِﻩِ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺬَّﺑْﺢِ “Jika ...

83. QURBAN AQIQAH

Pada ringkasnya, bagi orang yang ingin menyembelih hewan qurban disunnahkan baginya saat akan menyembelih untuk membaca: ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻫَﺬَﺍ ﻣِﻨْﻚَ ﻭَﻟَﻚَ، ﻫَﺬَﺍ ﻋَﻨِّﻲ Artinya: (Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku). Jika ia menyembelihkan hewan qurban milik orang lain, ia membaca: ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺒَﺮُ ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻫَﺬَﺍ ﻣِﻨْﻚَ ﻭَﻟَﻚَ، ﻫَﺬَﺍ ﻋَﻦْ ﻓُﻠَﺎﻥٍ "Dengan Nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu, ini kurban dariku." Di tambah: ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻣِﻦْ ﻓُﻠَﺎﻥٍ ﻭَﺁﻝِ ﻓُﻠَﺎﻥٍ "Ya Allah, terimalah kurban dari fulan dan keluarga fulan," (dengan menyebut nama dan keluarganya)

80. Abu nawas al itiraaf pengakuan

Al-I’tiraaf – Sebuah pengakuan. ِﺇِﻟﻬِﻲ ﻟََﺴْﺖُ ﻟِﻠْﻔِﺮْﺩَﻭْﺱِ ﺃَﻫْﻼَ # ﻭَﻻَ ﺃَﻗﻮﻯ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨّﺎﺭِ ﺍﻟﺠَﺤِﻴﻢ Ilaahii lastu lil firdausi ahlaan wa laa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim ﻓﻬَﺐْ ﻟِﻲ ﺗَﻮْﺑَﺔً ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْ ﺫﻧﻮﺑِﻲ # ﻓَﺈﻧّﻚَ ﻏ...

79. TAWANAN

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, أَنَّ الْعَاصِيَ دَائِمًا فِي أَسْرِ شَيْطَانِهِ، وَسِجْنِ شَهَوَاتِهِ، وَقُيُودِ هَوَاهُ، فَهُوَ أَسِيرٌ مَسْجُونٌ مُقَيَّدٌ، وَلَا أَسِيرَ أَسْوَأُ حَ...

78. EMPAT PERUBAHAN HATI

I'ROB (PERUBAHAN) HATI ADA 4 MACAM *باﺏ ﺍﻟﺄﺣﻜﺎﻡ* ﻭﺇﻋﺮﺍﺏ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﺭﺑﻌﺔ ﺃﻧﻮﺍﻉ: ﺭﻓﻊ , وﻓﺘﺢ , وﺧﻔﺾ , ﻭﻭقف . - I'robnya hati ada empat macam : 1. Rofa' (terangkat) 2. Fatha (terbuka) 3. Khofadz (turun) 4. Waqof (berhenti/mati) . ﻓﺮﻓﻊ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ . وﻓﺘﺢ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﺮﺿﺎﺀ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ . وﺧﻔﺾ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﺎﺷﺘﻐﺎﻝ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ . وﻭﻗﻒ ﺍﻟﻘﻠﺐ: ﻓﻰ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ . Rofa' (terangkat) nya hati adalah ketika dzikir kepada Allah, Fatha (terbuka) nya hati adalah ketika ridho kepada Allah, Khofadz (turun) nya hati adalah ketika sibuk dengan selain Allah, Waqof (berhenti/mati) nya hati adalah ketika lalai dari Allah. ﻓﻌﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﺮﻓﻊ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ: ﻭﺟﻮﺩ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ , وﻓﻘﺪ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻔﺔ , ودوام ﺍﻟﺸﻮﻕ . وﻋﻠﺎﻣﺔ ﺍﻟﻔﺘﺢ ﺛﻠﺎﺛﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ: ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ , وﺍﻟﺼﺪﻕ , وﺍﻟﻴﻘﻴﻦ . - Tanda rofa' (terangkat) nya hati ada 3 yaitu: 1. Ada kecocokan 2. Hilangnya penyimpangan 3. Lestarinya kerinduan Tanda fatha (terbuka) nya hati ada 3  yaitu: 1. Kepasrahan 2. Kejujuran 3. Keyakinan وﻋﻠ...

77. EMPAT MACAM HATI

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُلُوبُ أَرْبَعَةٌ قَلْبٌ أَجْرَدُ فِيهِ مِثْلُ السِّرَاجِ يُزْهِرُ وَقَلْب...

75. MUQTADAYAT ULUHIYAH

4 Kriteria Tuhan (Muqtadayat Uluhiyah) yaitu: 1. As-Syabaq , yakni tiada satupun yang mendahului Tuhan, baik Zat-Nya, Isim-Nya, maupun Sifat-Nya. 2. Al-Itlaq yaitu tiada yang membatasi Zat Tuhan , baik ruang maupun waktu. 3. As-sarmadiyyah , yakni Tuhan tidak ada akhir-Nya. isim dan sifat-Nya pun tidak akan pernah berakhir selama-lamanya. 4. Az-Zatiyyah, yakni tidak ada yang mempengharuhi Tuhan, tidak ada yang mengajari-Nya dan tiada pula yang memberi-Nya, Asma dan Sifat kesempurnaan-Nya pun tidak dipengaruhi, diberi, dan atau diajarkan selain-Nya. Semuanya ada ditangan Allah. selanjutnya Allah SWT berkuasa memberikan kemuliaan itu kepada hamba-hamba pilihan-Nya. sebagaimana Allah SWT, mengajarkan Nabi Isa, AS cara mencipta, sekaligus mengizinkannya untuk mencipta burung. Allah SWT berfirman dalam surat Fatir ayat 10, yang artinya: "Dan kemulian itu bagi Allah, Rasul-Nya, dan Orang-orang mukmin (para Wali). akan tetapi orang-orang Munafik mengetahui"

74. TAJRID

T A J R I D Tajrid secara bahasa adalah mengosongkan sesuatu daripada yang lain. Maksud tajrid dalam pemahaman tasawuf bahwa jika kita sedang menghadap Allah, maka penuhkanlah perhatian hanya kepada Allah dan kosongkan perhatian daripada yang lain. Demikianlah juga jika engkau mengerjakan sesuatu maka penuhkanlah perhatian kepada pebuatan tersebut dengan niat kepada Allah dan kosongkan daripada yang lain. Kosongkan daripada yang lain dan hanya menghadapkan diri kepada Allah itulah yang dimaksudkan dalam kalimat : “ iyyaka na’budu wa iyyaka nastain “ dalam surah al fatihah.. Dalam ayat ini dipakai kalimat “Iyaaka” bukan “Ilaika”. Iyyaka artinya adalah hanya kepadaMu Ya Allah, dan tidak kepada yang lain sedikitpun sedang ilaika “ kepadaMu “; berarti dalam kalimat ‘iyyaka “ tersembnyi makna “tajrid” dan “tafrid”. Tajrid mengosongkan diri daripada segala sesuatu sedangkan tafrid hanya menuju kepada Al...