Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

93. ADAB SHALAWAT

Adab bersholawat kepada kanjeng Nabi Muhammad S.A.W 1. Apakah pengertian Sholawat ? Sholawat menurut arti bahasa adalah :‘'  DO‘A ‘' Menurut istilah adalah: •  Sholawat Allah SWT kepada Rasululloh SAW berupa Rohmat dan Kemuliaan ( Rahmat Tadhim ) •  Sholawat dari malaikat yang kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW berupa permohonan rahmat dan kemuliaan kepada Allah SWT untuk Kanjeng Nabi Muhammad SAW sedangkan selain Kanjeng Nabi berupa permohonan rahmat dan ampunan •  Sholawat orang–orang yang beriman ( manusia dan jin ) ialah permohonan rohmat dan kemuliaan kepada Allah SWT. untuk Kanjeng Nabi SAW, seperti : ALLAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD 2. Sebutkan dasar membaca Sholawat ! Dasar membaca Sholawat kepada Kanjeng Nabi SAW adalah : Firman  Allah SWT dalam surat Al Ahzab ayat. 56  : ‘‘Sesungguhnya Allah beserta para malaikatnya senantiasa bersholawat untuk Nabi SAW. Hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan padan

92. DZIKIR DALAM THAREKAT

1. Husy dar dam , “sadar diwaktu bernafas” suatu latihan dimana seseorang harus menjaga diri dari kekhilafan dan kealpaan ketika keluar masuk nafas, supaya hati selalu merasakan kehadiran Allah. Hal ini dikeranakan setiap keluar masuk nafas yang hadir beserta Allah, memberikan kekuatan spiritual dan membawa orang lebih dekat kepada Allah. karena kalau orang lupa dan kurang perhatian berarti kematian spiritual dan mengakibatkan orang akan jauh dari Allah. 2. Nazar bar qadam, “menjaga langkah” seorang murid yang sedang menjalani khalwat suluk , bila berjalan harus menundukkan kepala, melihat ke arah kaki dan apabila duduk, tidak memandang ke kiri atau ke kanan. Sebab memandang kepada keaneka ragaman ukiran dan warna dapat melalaikan orang lain dari mengingat Allah, selain itu juga supaya tujuan-tujuan yang (rohaninya) tidak dikacaukan oleh segala hal yang berada di sekelilingnya yang tidak relevan. 3. Safar dar wathan , “ melakukan perjalanannya di tanah kelahiran”, maknanya adalah me

91. CUKUP SATU GURU THARIQAH

☆ Resiko Pundah Pindah Guru Dalam Toriqoh ☆ Sahabat Hikmah yG dirahmati Allah ta'ala ... Inilah beberapa alasan mengapa sebab guru besar kita melarang utk mengambil Ijazah wirid dari guru toriqoh yG lain, atau mencampur ijazah/jalan, bg jamaah yG sungguh2 mau menetapi Perjalanan Dri ... Kalau tarekat kita ibaratkan sebagai sarana penyembuhan penyakit2 Ruhani (Qolbu), Maka apa jadinya kalau pasien mendapatkan pengobatan dan resep dari dua org dokter. Dokter yg satu memberi resep ini dan dokter yg lain memberi resep yg lain lagi. Kalau kita ambil dan kita minum semua obat tsb, apa yg terjadi, bukan kesembuhan yg akan kita dapat, justeru akan memperparah penyakit yg ada, karena kita sudah keracunan obat. Inilah persolan yg banyak dilupakan, mrk kira dg banyak mengambil tarekat akan memperbaiki kondisi qolbu, padahal bahkan malah sebaliknya. Imam As Sya`rani ra, dalam kitab Anwar Al Qudsiyah halaman 43 menyatakan : ومن شأ نه ألا يكون له الا شيخ واحد فلا يجعل له قط شيخين لأن مبنى طر

90. SHOLAWAT DALAM SHOLAT

☆ Adab Kepada Baginda Rasululloh Saw ☆ Sahabat Hikmah ..... Ketika kita bermujahadah, berdzikir atau ketika beribadah, hadirkan dLm hati mu merasa berada di hadapan Rosululloh saw dg ketulusan hati, ta’dhim (memuliakan), mahabbah (mencinta) sedalam-dalamnya dan semurni-murninya. Imam Al-Ghozali berdawuh : وَقَبْلَ قَوْلِكَ "السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبـِىُّ" أَحْضِرْ شَخْصَـهُ الْكَرِيْمَ فِي قَلْـبِكَ وَلْيـُصَدِّقْ أَمَلَكَ فِي أَنَّهُ يَبْلُغُهُ وَيَرُدُّ عَلَيْكَ بِمَا هُوَ أَوْفَى)ألإحيآء في باب الصلاة وسعادة الدرين : 223( “SebeLum kamu mengucapkan ‎‏"السـَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبـِىُّ"‏‎ (pada saat baca tahiyat ) hadirkan pribadi Beliau yg mulia dalam hatimu dan mantapkan angan-anganmu bahwa saLam kamu sampai pada Beliau dan Beliau menjawabnya dgn jawaban yg lebih tepat/sempurna”. *Kitab Ihya bab sholat, dan  Sa’adatut Daroini hal 223 ****** قَلْبُ الْعَارِفِ حَضْـرَةُ اللهِ وَحَوَاسُهُ أَبْوَابُهَا , فَمَنْ تَقَرَّبَإِلَيْهِ بِالْقُرْبِ