Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

109. KENAPA PUASA RABU KAMIS DAN JUMAT ?

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لا يَصُوْمُ عَبْدٌ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ الله. إلا بَاعَدَ اللهُ، بِذَلِكَ اليَوْمِ، وَجْهَهُ عَنِ النَارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفاً. “Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka (dengan puasa itu) sejauh 70 tahun jarak perjalanan.” (HR. Bukhari Muslim dan yang lainnya) Namun untuk wanita bersuami bila hendak puasa sunah harus ada izin suaminya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: لا تَصُوْمُ الْمَرْأَةُ وَبَعْلُهَا شَاهِدٌ إِلا بِإِذْنِهِ “Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya menyaksikannya kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari Muslim) Ini tentang puasa rabu kamis jumat Imam Thobroni ra, imam Al Baihaqi ra, dan Imam Asbahani ra, dalam kitabnya At-Targhib, mereka meriwayatkan dari Ibnu Umar ra,  beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah Saw, bersabda : مَنْ صَامَ يَوْمَ الْأرْبِعَاء وَالخَمِيْس وَالجُمْعَة ثُمَّ تَصَدَّقَ يَوْم الْجُم