109. KENAPA PUASA RABU KAMIS DAN JUMAT ?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لا يَصُوْمُ عَبْدٌ يَوْمًا فِي سَبِيْلِ الله. إلا بَاعَدَ اللهُ، بِذَلِكَ اليَوْمِ، وَجْهَهُ عَنِ النَارِ سَبْعِيْنَ خَرِيْفاً.
“Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka (dengan puasa itu) sejauh 70 tahun jarak perjalanan.” (HR. Bukhari Muslim dan yang lainnya)
Namun untuk wanita bersuami bila hendak puasa sunah harus ada izin suaminya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا تَصُوْمُ الْمَرْأَةُ وَبَعْلُهَا شَاهِدٌ إِلا بِإِذْنِهِ
“Janganlah seorang wanita berpuasa sedangkan suaminya menyaksikannya kecuali dengan seizinnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Ini tentang puasa rabu kamis jumat
Imam Thobroni ra, imam Al Baihaqi ra, dan Imam Asbahani ra, dalam kitabnya At-Targhib, mereka meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, beliau berkata : Aku mendengar Rasulullah Saw, bersabda :
مَنْ صَامَ يَوْمَ الْأرْبِعَاء وَالخَمِيْس وَالجُمْعَة ثُمَّ تَصَدَّقَ يَوْم الْجُمْعَةِ بِمَا قَلَّ مِنْ مَالِهِ أَوْ كَثُرَ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُ عَمَلِهِ حَتَّى يَصِيْرَ كيَوْمِ وِلَدَتِهِ أُمِّهِ
"Barang siapa berpuasa pada hari rabu, kamis dan jum’at, kemudian menyedekahkan sebagian hartanya pada hari jum’at, sedikit atau banyak, maka diampuni baginya dosa dari perbuatan jeleknya, hingga keadaan ia seperti pada hari waktu ia dilahirkan oleh ibunya".
Al Baihaqi dalam kitabnya Syu’abul Iman meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra : Bahwasannya beliau menyukai puasa pada hari rabu, kamis, dan jum’at, dan beliau memberi tahukan kepada kami bahwa Nabi Saw memerintahkan berpuasa pada hari tsb, dan juga memerintahkan bersedekah (pada hari tsb), baik sedikit atau banyak, sbb sesungguhnya pada hari itu terdapat banyak keutamaan.
Wallahu A'Lam .....