115. Sekilas tentang Ruh

Ulama abad ke-10, Ibnu Sina membagi jiwa atas tiga macam, yaitu jiwa nabati (an-nafs an-nabatiyah), jiwa hewani (an-nafs al-hayawaniyah), dan jiwa insani (an-nafs al-insaniyah).

Jiwa nabati adalah kesempurnaan awal bagi benda alami yang hidup dari segi makan, tumbuh, dan berkembang.

Jiwa hewani adalah kesempurnaan awal bagi benda alami yang hidup dari segi mengetahui hal-hal yang kecil dan bergerak dengan iradat (kehendak).

Jiwa insani adalah kesempurnaan awal bagi benda yang hidup dari segi melakukan perbuatan dengan potensi akal dan pikiran serta dari segi mengetahui hal-hal yang bersifat umum.

Jiwa insani inilah yang dinamakan dengan ruh, sebagaimana para filsuf Islam menyamakannya dengan an-nafs an-natiqah (jiwa manusia). Sebelum masuk atau berhubungan dengan tubuh disebut ruh, sedangkan setelah masuk ke dalam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al’aql), yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan dan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak.

Al-Gazali mengartikan an-nafs berdasarkan arti khusus dan arti umum. Dalam arti khusus, an-nafs merupakan sumber akhlak yang tercela dan harus diperangi. Sedangkan, dalam arti umum, an-nafs adalah  hakikat manusia, yang oleh para ahli filsafat Islam disebut dengan an-nafs an-natiqah.

Selanjutnya al-Gazali menambahkan bahwa kalbu, ruh, dan an-nafs al- mutma’innah merupakan nama-nama lain dari an- nafs an-natiqah yang hidup, aktif, dan mengetahui.

Dalam al ihya nya Imam Ghazali mengemukan tentang latifah yaitu;

1. Latifatul qolby letaknya dua jari jarang dibawah susu sebelah kiri condongnya kedalam. Dalam Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, Wilayahnya nabi Adam, tempatnya nafsu Lawwamah,
Warnanya : kuning

pengisian zikir........arahnya kedalam dan harus diisi dengan zikir sebanyak-banyaknya, maka tetaplah di Latifatul qolby. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat


2. LATIFAH RUH
Latifatul Ruh letaknya dua jari jarang dibawah susu sebelah kanan condongnya keluar kedalam. sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu, Dalam pengisian zikir.....arahnya keluar kedalam dan harus diisi dengan zikir sebanyak-banyaknya di Latifatul Ruh. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.
Wilayahnya nabi Ibrahim dan nabi Nuh. Tempatnya nafsu Mulhimah, bersifat > lapang dada, dermawan, merendah, sabar, taubat, qonaah, tahan menghadapi kesusahan.
Warnanya : merah


3. LATIFAH SIR/SIRRI
Latifatul Sir letaknya dua jari jarang diatas susu sebelah kiri condongnya keluar. Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam Dalam pengisian zikir ....arahnya keluar dan harus diisi dengan zikir sebanyak-banyaknya di Latifatul Sir. Setelah mengerjakan perjalanan zikir dari Ruh ke Sir maka tetaplah berada di Latifatul Sir. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah.
Wilayahnya nabi Musa, tempatnya nafsu Mutmainah, bersifat > senang ibadah, bersyukur, ridho, tawakal, sayang dengan sesama makhluk, takut melanggar larangan Allah/Waro.
Warnanya : Putih


4. LATIFAH KHOFI
Latifatul Khofi letaknya dua jari jarang diatas susu sebelah kanan condongnya kedalam. letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah,Dalam pengisian zikir ....arahnya kedalam dan harus diisi dengan zikir sebanyak-banyaknya di Latifatul Khofi. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dan sabar
Wilayahnya nabi Isa, tempatnya nafsu Mardiyah, bersifat > baik budi, welas asih, menjalankan kebaikan, tahu diri, sayang sesama makhluk.
Warnanya : Hitam

5. LATIFAH AHFA/AKFA
Latifatul Akfa adanya di tengah-tengah dada condongnya keatas kedepan Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain,. Dalam pengisian zikir .....arahnya keatas kedepan dan harus diisi dengan zikir sebanyak-banyaknya di Latifatul Akfa.  Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’, tadarru dan tafakur.
Wilayahnya nabi Muhammad SAW, tempatnya nafsu Kamilah, bersifat > ilmu yakin, ainul yakin, haqqul yakin.
Warnanya : Hijau

6.LATIFAH NAPSI
Latifatul Napsi adanya di tengah diantara dua alis condongnya kebawah kebelakang letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan > serakah, takabur, khianat, pelit, syahwat.
Warnanya : merah, kuning, hijau, biru. ( dominan merah ). Dalam pengisian zikir.... arahnya kebawah kebelakang dan harus diisi dengan zikir sebanyak-banyaknya di Latifatul Napsi. Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteram dan pikiran tenang.


7. LATIFAH QOLAB/QOLAM
Latifatul qolam letaknya diseluruh tubuh mengendarai semua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, condong kedalam (seluruh badan). letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, maka tetaplah zikir untuk seterusnya di Latifatul Qolby yang berarti langsung tenggelam/fana, isilah zikir sebanyak-banyaknya sebagai tanggung jawab diri sendiri.
Tempatnya nafsu Kamilah, bersifat> Tajjali, laduni, irsad, ikmal, baqobillah.
Warnanya : merah, kuning, hijau, biru ( pelangi )

Postingan populer dari blog ini

31. 40 KAIDAH FIQIH UMUM (KULLIYAH)

34. PENJELASAN SINGKAT TENTANG IJAZAH AUROD

68. KIFAYATUL AWAM