65. SYARAT DAN RUKUN ZAKAT FITRAH

Syarat Wajib Zakat Fitrah

Setiap orang yang memenuhi syarat-syarat berikut wajib membayar zakat fitrah.

1. Islam, selain orang Islam tidak wajib membayar zakat fitrah.

2. Orang itu hidup pada waktu terbenam matahari pada malam idul fitri. Dengan demikian orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada malam idul fitri tidak wajib membayar zakat fitrah. Demikian juga anak yang lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib membayar zakat fitrah.

Di dalam Fikih Islam karya KH. Sulaiman Rasjid, disebutkan sebagai berikut:

Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan Ramadan. Anak yang lahir sesudah terbenam matahari tidak wajib fitrah. Orang yang kawin sesudah terbenam matahari tidak wajib membayarkan fitrah istrinya yang baru dikawininya itu. Karena yang dimaksud dalam hadis di atas ialah “zakat fitri”  (berbuka) bulan Ramadan. Yang dinamakan berbuka dari bulan Ramadhan ialah malam hari raya. Jadi, malam hari raya itulah waktu wajibnya fitrah.

3. Ada kelebihan makanan bagi diri dan orang yang menjadi tanggungannya, pada malam hari raya dan siang harinya. Orang yang tidak mempunyai kelebihan, tidak wajib membayar zakat fitrah.

Sabda Rasulullah saw.:

“Tatkala Rasulullah saw. mengutus Mu’az ke Yaman, beliau memerintahkan kepada Mu’az, “Beri tahukan kepada mereka (penduduk Yaman), sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka sedekah (zakat) yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang fakir di kalangan mereka (penduduk Yaman).” (Riwayat Jama’ah ahli hadis)

“Barang siapa meminta-minta, sedangkan ia berkecukupan, sesungguhnya ia memperbesar api neraka (siksaan).” Para sahabat ketika itu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan berkecukupan itu?” Jawab beliau, “Arti berkecukupan baginya sekadar cukup buat dia makan tengah hari dan makan malam.” (Riwayat Abu Dawud dan Ibnu Hibban)

Harta yang dihitung di sini adalah harta yang tidak perlu baginya sehari-hari. Adapun harta yang diperlukan sehari-hari, seperti rumah (tempat tinggal), perkakas rumah, pakaian sehari-hari, kitab dan sebagainya, tidak menjadi perhitungan. Maksudnya, barang-barang tersebut tidak perlu dijual untuk membayar zakat fitrah, dan jika ia tidak mempunyai kelebihan yang lain, ia tidak wajib membayar fitrah.

Setiap orang Islam yang telah memenuhi syarat sebagaimana telah kita sebutkan di atas wajib membayar fitrah untuk dirinya sendiri, dan membayarkan fitrah untuk orang yang wajib dinafkahinya, seperti fitrah anaknya yang masih kecil (masih menjadi tanggungannya), istrinya, ibu bapanya yang sudah menjadi tanggungannya, dan lain-lain yang wajib atasnya menanggung nafkah mereka.

Rukun Zakat Fitrah

Adapun rukun-rukun dari zakat fitrah itu, adalah sebagai berikut:

1. Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas, semata-mata karena Allah Swt.

2. Ada orang yang menunaikan zakat fitrah (muzakki).

3. Ada orang yang menerima zakat fitrah (mustahik).

4. Ada barang atau makanan pokok yang dizakatkan.

5. Waktu pelaksanaan tidak keluar dari waktu yang telah ditentukan. (Waktu pembayaran zakat ini akan kita tulis dalam artikel yang terpisah, Insya Allah)

6. Besarnya zakat fitrah yang dikeluarkan sesuai dengan syariat Islam. Lazimnya adalah 2.5kg dari makanan pokok (beras) yang sehari hari dimakan.

Postingan populer dari blog ini

31. 40 KAIDAH FIQIH UMUM (KULLIYAH)

68. KIFAYATUL AWAM