39. TINGKATAN MANUSIA
INI WAWASAN BUKAN MUTLAK SEBAGAI KETETAPAN
MENGENAL TINGKATAN MANUSIA DAN PENDAMPING GHAIB
Allah telah menjadikan 600 alam berikut makhluk hidup di dalamnya. Sesungguhnya Aku (Allah) ciptakan pasangan yang serasi/sepadan, kepada manusia agar mereka senang serta menyukainya …….(Imam Ibnu Salam)
Secara Hakikat..Maksud teman serasi dalam dalil ini adalah pendamping Ghaib yang sepadan untuk mendampingi manusia atau membantu dalam segala sifat spiritualisnya.
Tingkatan ilmu yang berlaku dan sudah berjalan sejak zaman Nabi Adam AS, hingga sampai kepada ummat Baginda Rosululloh SAW. Dan bagian dari ciri sifat manusia dalam memahami batasan dan tingkatan ilmu bathiniyyah secara sempurna. Tahapan ini bisa dijadikan wawasan atau boleh sebagai renungan kita dalam pengenalan dunia bathin yang sah.
“Sudah sebatas mana pemahaman kita dalam mengenal pendamping Ghaib?”
1- Ilmu Syareat..Batasanya faham secara akal tanpa bisa mengalami/menyaksikan secara langsung perwujudan dari bisyaroh bangsa Ghoibiyyah. Sifatnya selalu memakai akal dan bukan berpegang pada hukum yang benar.
Golongan ini tingkatannya di bawah bangsa lelembut terendah dan masih mudah di susupi makhluk tak kasat mata untuk mencelakakan dirinya, seperti terkena penyakit kesurupan, tertembus ilmu bangsa teluh dan tidak mampu menjadikan badanya stabil dalam segala pemahaman ilmu bangsa bathiniyyah khususnya. Sifat dari golongan ini suka berhayal tinggi tanpa bukti, mudah emosi dan suka berdebat/menghujat, sulit menahan keinginan dan selalu menyalahkan orang lain. Golongan ini disebut juga sebagai maqom awam atau maqom akal/akliyyah, sekalipun pribadinya ahli ibadah, namun bathinnya kropos (labil)
INTINYA: Golongan ini tahapannya hanya sebatas:
-Mengenal hukum agama secara pandangan mata, belum sampai ke sifat asma’
-Tidak memahami perjalanan asma’, tahu-nya Cuma amalan itu baik, tapi sama sekali tidak menguasainya,
-Amalannya di ambil dari Google, FB, kyai dengan tanpa sanad keilmuan yang ada maupun buku serta lainnya.
-Hayalannya sangat tinggi dan sifatnya mudah emosi atau menang sendiri secara akal, tanpa berpegang pada hukum yang benar.
Khodam yang mendampinginya terlahir dari bangsa Aswad (Khodam yang banyak mencelakakan dan menjerumuskan manusia) yaitu:
– Bangsa jin hitam,
– qorin Be’ad (bangsa pengganggu akal manusia)
– Ahmar (sifatnya angin merah yang membawa penyakit)
– Benalu (sejenis makhluk yang suka membisikkan manusia agar tersesat)
– Makhluk Batara Karang (pencuci otak manusia agar inkar kepada Allah)
(Bila kita masih mempunyai sifat diatas, maka cara mudah untuk merubahnya dengan memperbanyak diam, tidak ikut campur urusan orang lain dan banyak memohon ampunan kepada Allah,,,insya Allah sifat kita akan berubah)
2- Ilmu Bathin ….Batasanya mimpi tanpa bisa merasakan kekuatan sesungguhnya. Tahapan ini hanya bisa mencapai sifat penyembuhan namun masih jauh dari pemahaman menuju ilmu bangsa Adzom/tinggi. Badannya masih labil, akalnya masih belum bisa mencapai pemahaman yang benar, sifatnya selalu asal-asalan tanpa mengikuti kaidah yang benar. Golongan ini bagian dari Paranormal zaman sekarang. Tingakatannya dibawah bangsa Ghaib dan para ratu lelembut. Sifat aslinya pemalas dan pengennya di hormati kalayak luas, senang akan ketenaran dan suka di puji. Hatinya masih rusak dan ilmunya jauh dari benar (hanya bermodal nekat). Sifatnya tidak mau disalahkan tapi suka menyalahkan orang lain.
INTINYA: Golongan ini tahapannya hanya sebatas:
-Mengerti amalan, tapi tidak paham sanad keilmuan.
-Menjalankan amalan disertai pengharapan dan tujuan yang banyak.
-Bangga pada amalan tapi hanya sebatas menjalankan, tanpa memahami tatanan ilmu yang sedang dijalankannya seperti apa (tanpa tahu kunci)
-Ibadahnya karena hanya ada tujuan, atau mau beribadah/berdzikir kalau ada maunya saja.
Khodam yang mendampinginya masih banyak menuntut kepada kita (harus selalu memakai prasarana, harus puasa sekian hari, harus dzikir dengan hitungan yang tepat dan lain sebagainya). Sifat khodamnya:
– Bangsa Jin (sukanya menuntut)
– Bangsa Qorin (bangsa ghaib yang sifatnya rendah)
(Bila kita masih punya sifat diatas, cara merubahnya cukup melestarikan berbuat baik kepada siapapun, maka Allah akan memberikan hidayah)
3- Ilmu Dzon/Solah….Batasanya sudah memahami ilmu bathin secara benar namun belum paham tentang amaliyyah bangsa Sir Asror. Sering kedapatan bisyaroh yang benar dan terkadang masih memakai akal dalam segala perbuatannya. Golongan semacam ini hatinya sudah tenang, tatapan matanya sangat kuat dan bathinnya sudah stabil, namun kekurangannya masih belum bisa menembus sifat alam bangsa Kamil Mukammil. Tingkatannya masih dibawah Mulukul Ardhi.
INTINYA: Golongan ini tahapannya hanya sebatas:
-Memahami amalan dan sanad muttasilnya ilmu, tapi belum paham makna Sir Asrornya asma’
-Ibadahnya karena Allah, dan hatinya baik serta sifatnya dewasa penuh syafaqoh (kelembutan)
-Ilmunya belum sempurna karena belum paham asma’ talaqqo pribadinya sendiri
-Hubungan bathinnya masih mengandalkan amalan
Khodam yang mendampinginya banyak membantu dalam kemaslahatan ummat banyak, namun masih belum stabil dalam pendalaman ilmu bersifat bathiniyyah, terdiri dari bangsa:
-Adlun (Purwacarita/makhluk beraliran Kejawen)/Lelembut.
-Mulukul Ardhi (bangsa penguasa laut) dan bumi.
Dari ketiga golongan diatas, sifatnya masih belum bisa dikatakan ahli ilmu bathin secara sempurna. Sebab jauh dari memahami Sir Asror bangsa Asma’ dan belum berpegang pada asma’ kunci Malaikatulloh.
(Bila kita ingin merubah sifat diatas menuju yang lebih baik, perbanyak ditagih dan dengan membantu ibu kandung, anak yatim atau janda miskin secara istikomah. )
4- Ilmu Wushul/Ahsan…..Batasanya sudah mencapai tatanan ilmu yang benar dan tinggal menjalankannya karena Allah, keluasannya sudah menguasai asma’ bangsa Sir Asror. Badannya sudah dekat dengan bangsa Malaikat, bathinnya sudah diatas bangsa Mulukul Ardhi. Golongan ini disebut bangsa Waliyulloh atau maqom Arifun. Tingkatannya di atas bangsa Mulukul Ardhi dan dibawah bangsa Barqon (tangan kanan bangsa Malaikatulloh). Badannya bisa menaklukkan setingkat bangsa Raja maupun Ratu para lelembut dan mampu menjadikan bentuk piranti berkekuatan permanent.
Khodam yang mendampinginya sangat membantu sekali dalam kemaslahatan diri dihadapan Allah dan para ahlinya. Golongan ini khodamnya dari bangsa:
-Barqon (khodam Malaikat)
-Mawahib (bangsa Raja dan ratu alam lelembut Langit)
-Malakutiyyah (bangsa Malaikatulloh dan Jabarut)
(maqom ini bagian dari awal kesempurnaan, baik tidaknya kita, akan membawa manfaat buat orang lain. Sebab maqom ini sudah berpegang pada hukum yang benar)
5- Ilmu Rijalulloh/fana’/Syahadatul Kubro….Batasanya sudah menguasai alam Jabarut dan Malakut, hatinya hanya pasrah kepada Allah, sifatnya tinggal menjalankan semata. Kekuasaannya sudah jelas terpegang. Akhlaknya seperti bangsa Raja/Auliya Kamil/Wali Kamil (sempurna). Golongan ini disebut Wali Kamil. Tingkatanya di atas bangsa Barqon dan Malaikatulloh.
Khodam yang mendampinginya sangat bermanfaat bagi kita dan selalu mengingatkan akan kecintaan hamba kepada Allah SWT,,terdiri dari bangsa Qutub dan Quthbur Rijal:
-Waliyulloh Kamalat (keluhuran)
-Malaikatulloh Hafadzho (Nur Ilafi)
-Nabiyulloh Ulul Azmi (sidkun/nyata/jujur)
(Maqom ini sudah dikatakan sempurna, mereka akan melaksanakan sifat terbaik dihadapan Rosulnya dengan mengikuti segala hukum yang di ketahuinya dan menjauhi segala larangan-Nya)
6- Ilmu Tahkik Junudulloh/Siddikiyyah…..Batasannya sudah tidak membutuhkan makhluk lain, seperti wasilah kepada bangsa Malaikatulloh kecuali kepada Allah dan baginda Rosululloh SAW, hidupnya tidak memikirkan apa-apa kecuali kedekatan diri kepada Allah dan baginda Rosululloh.
Golongan ini tidak mempunyai kematian dalam dirinya kecuali sekedar pindah alam (selamanya hidup dan masih memberi syafaat kepada keluarga dan orang-orang Soleh di alam dunia) Maqomnya sudah mencapai Wali kamil Mukammil. Tingkatannya setarap bangsa Malaikatulloh penjaga langit.
Khodam yang mendampinginya selalu mengabarkan tentang segala alam yang bakal terjadi dan bagian dari hamba pilihannya Allah. Terdiri dari bangsa Bahrun Bimaujin.
-Nabi Hidir AS (sulthonul Bahr)
-Nabi Sulaiman (sulthonul Alam)
-Bangsa Jabarutiyyah (Malaikat langit tertinggi)
(Maqom sempurna dan tidak bakal turun kembali ke sifat jelek)
7- Ilmu Basyariyyah/Qurbah….Batasannya sudah tidak mengenal makhluk, pandangannya selalu bijak tanpa melihat kejelekan manusia. Dalam pandangannya selalu berbaik sangka kepada siapapun juga dan keluasan akliyyahnya berpegang pada satu Husnuddzon (berbaik sangka) bahwa semua yang terjadi di dunia atas milik Allah. Hatinya sangat bersih dan akalnya tidak pernah mencela siapapun yang berbuat salah,,keyakinannya cuma satu
“Bahwa apapun yang terjadi pada manusia, sudah menjadi ijin Allah SWT, sehingga kita tidak boleh menghardik, mencela maupun ikut campur di dalamnya, kecuali memohon ampunan kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat yang diberikan kepada hamba”
Golongan ini disebut sebagai Wali Wilayah. Tingkatannya bangsa Makhluk surga.
Khodam yang mendampinginya berwujud Nur langsung dari Allah SWT, tanpa pelantara Malaikat, maupun Makhluk agung lainnya kecuali Sir bangsa Ketuhanan/Allah.
(Maqom paling sempurna dan bagian dari Warosatul Ambiya’ kamil Mukammil)
”Barang siapa yang membuat piranti dan mengandalkan badan sendiri tanpa paham ilmu bangsa bathiniyyah (meyakini bahwa piranti ini sudah mempunyai kekuatan) Maka piranti tadi bagian dari pembohongan publik dan tidak mempunyai kekuatan sama sekali”.
Lalu bagaimana bila piranti yang dianggap pembohongan tadi ternyata manfaat buat badan si pemakai?. Kitab Manbau Usulul Hikmah menjelaskan:
“Sesungguhnya apapun bentuk benda/wasilah tanpa manfaat,,asal kita yakin menggunakannya, maka Allah akan memberinya manfaat walau hanya setetes air”.
“Sangat tidak baik dan tidak dianjurkan bagimu, berpegang pada wasilah tanpa manfaat (yang membuatnya sama sekali hanya mengandalkan tenaga dan akal semata)
Sebaik-baiknya wasilah, terlahir dari orang-orang yang sudah mumpuni di dalamnya. Sesungguhnya wasilah bathiniyyah yang boleh di jadikan batu loncatan (Sya’nun) terlahir dari pertanggung jawaban para Rijalulloh (bangsa Waliyulloh, Malaikatulloh)
2- Setelah anda paham siapa yang bertanggung jawab keilmuan tadi, maka pelajari tatanan batiniyyahnya.
3- Nah setelah paham tinggal menjalankan sifat anda sendiri dengan mengikuti tingkatan ke (3) yaitu? “Golongan ini hatinya sudah tenang, tatapan matanya sangat kuat dan bathinnya sudah stabil”.
”Sesungguhhnya setiap keilmuan mempunyai kekuatan yang luar biasa bila di jalani secara Ikhlas karena Allah”…………….Nah kunci semacam ini tidak pernah dibedarkan dalam dunia Supranaturalis manapun, karena bersifat Sir Asror.
Lalu apakah kita sebagai orang awam mampu mengikuti tahapan keilmuan berkelas tinggi? Padahal kita sendiri merasa belum mampu menjalankan tahapan tadi? Jawabannya:
“Sesungguhnya Allah menjadikan manusia dengan tahapan akal dan keluasan ilmu,
maka ikhlaskan bagimu untuk menjalankannya”.