Postingan

122. serba tiga perkara

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمِ:  ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ، وَثَلَاثٌ مُنَجِّيَاتٌ، وَثَلَاثٌ كَفَّارَاتٌ، وَثَلَاثٌ دَرَجَاتٌ، فَأَمَّا الْمُهْلِكَاتُ: فَشُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ، وَأَمَّا الْمُنَجِّيَاتُ: فَالْعَدْلُ فِي الرِّضَى وَالْغَضَبِ، وَالْقَصْدُ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى، وَخَشْيَةُ اللَّهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ، وَأَمَّا الْكَفَّارَاتُ: فَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، وَإِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ فِي السَّبَرَاتِ، وَنَقْلُ الْأَقْدَامِ إِلَى الْجَمَاعَاتِ، وَأَمَّا الدَّرَجَاتُ: فَإِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ، وَالصَّلَاةُ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma , ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tiga yang membinasakan, tiga yang menyelamatkan, tiga kafarat dan tiga peningkat derajat. Adapun hal-hal yang membinasakan, yaitu : (1) kekikiran yang ditaati, (2) ha...

121. TA'AlUQ sifat 20

TA’ALLUQ BEBERAPA SIFAT A. Ta’alluq Sifat – Sifat Ma’âni Ta’alluq menurut bahasa ialah; bergantung, berkaitan, bertalian berhubungan atau tercapai. Ta’alluq menururt istilah dalam kajian ilmu tauhid, khususnya sifat-sifat ma’âni adalah tentang sifat atas suatu pekerjaan setelah sifat itu berdiri pada zat. Ada beberapa macam ta’alluq, yaitu : 1.Ta’alluq sifat qudrat dan irâdat Ta’alluq keduanya, kepada hal-hal yang jaiz atau yang mumkin saja, tidak ta’alluq kepada hal-hal; yang wajib dan tidak juga kepada hal-hal yang mustahil. Jika kedua sifat ini ta’alluq kepada yang wajib, maka akan terjadi tahsîl al hasil. Yaitu, mengadakan yang memang sudah ada. Jika ta’alluq kepada yang memang wajib ada, maka akan bertukar hakekat yang wajib kepada jaiz. Jika kedua sifat ini mengadakan yang mustahil ada, maka akan bertukar yang mustahil, menjadi jaiz. Ini semua tidak mungkin terjadi. Oleh karena itu, kedua sifat ini, hanya berta’alluq kepada yang jaiz, sebagai ta’alluq ta’tsir (memberi bekas/membe...

120. Keutamaan tafakur

*KEUTAMAAN TAFAKKUR* Sahabat Hikmah ..... Sangat dianjurkan oleh syari’at bagi seorang hamba yg ingin menguatkan iman nya dan mudah untuk menuju keridhoan Allah swt, hendaknya memuncakkan tafakkur tentang tiga hal. Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad ra, berdawuh : *وَلْتَكُنْ أَيُّهَا الْمُرِيدُ مُكْثِرًا مِنَ التَّفَكُّرِ وَهُوَ عَلَى ثَلَاثَةِ أَقْسَامٍ.* Wahai org yg bersungguh-sungguh menuju keridhoan Allah swt, hendaklah kamu memperbanyaki tafakkur (memikirkan) tentang tiga hal : *تَفَكُّرٌ فِي عَجَائِبِ الْقُدْرَةِ وَبَدَائِعِ الْمَمْلَكَةِ السَّمَاوِيَّـةِ وَالْأَرْضِيَّةِ وَثَمْرَتُهُ الْمَعْرِفَةُ بِاللهِ.* Yg pertama, Tafakkur tentang keajaiban dan keagungan kekuasaan Allah swt dan keindahan ciptaan-Nya yg berada di langit dan di bumi, maka kamu akan menjadi seorang yg ma'rifat, [akan mengenal-Nya dan mengagumi-Nya, sehingga menjadi hamba yg bertakwa dan senantiasa berdzikir kepada-Nya] *وَتَفَكُّرٌ فِي الْآلَاءِ وَالنّــِــعَمِ وَنَتِيجَتُهُ الْمَحَبَّةُ للهِ.*...

119. ADAB

ADAB DIATAS ILMU Adab secara bahasa artinya menerapakan akhlak mulia. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan: وَالْأَدَبُ اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ “Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400). Dalil wajibnya menerapkan adab dalam menuntut ilmu. Dalil-dalil dalam bab ini ada mencakup Dalil-dalil tentang perintah untuk berakhlak mulia Diantaranya: Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلقًا “Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”). Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: إنَّما بعثتُ لأتمِّمَ مَكارِمَ الأخلاقِ “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dal...

118. Ngaji sekilas

*“JANGAN MENYOMBONGKAN AMALMU”*  *رُبَّماَ فَتَحَ لكَ باَبَ الطَّاعةِ وَماَ فَتَحَ لكَ بَابَ القَبُولِ. وَرُبَّمَا قَضىَ عليكَ بالذ َّنْبِ فَكانَ سَبَباً فِي الوُصوُلِ*  *_”Terkadang الله membukakan untukmu pintu taat, tetapi belum dibukakan pintu kabul (penerimaan), Sebagaimana ada kalanya ditaqdirkan engkau berbuat dosa, tetapi menjadi sebab Wusul (sampaimu) kepada الله."_* ************ Taat itu terkadang bibarengi dgn penyakit hati yg bisa menghilangkan ikhlas, seperti ujub (bangga dgn amalnya dll. Sedangkan dosa itu terkadang diikuti dgn merasa hina dirinya dan menganggap baik org yg tidak melakukannya, dan menjadikan dia meminta ampun kepada الله sehingga menjadi sebab الله mengampuni dosanya, dan bisa wushul kepada الله. Abu hurairoh ra. berkata : Bersabda Nabi ﷺ. “Demi الله yg jiwaku ada di tanganNya, andaikan kamu tidak berbuat dosa, niscaya الله akan menyingkikan (mematikan) kamu, dan diganti dgn org-org yg berbuat dosa lalu minta ampun kepada الله, lalu di ampuni ole...

117. PANTANGAN UNTUK PELAKU TASHAWUF

Dalam kitab Al-Ghunyah Lithalibi Thariq Al-Haqq, Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengungkap 10 pantangan yang harus dihindari bagi sufi yang sedang melakukan mujahadah dan muhasabah, yakni: 1. Pantang bersumpah demi Allah, terlepas dari apakah yang dikatakan itu benar atau bohong, baik sengaja atau tidak sengaja. Ketika seseorang telah mengokohkan prinsip tersebut dalam dirinya dan membiasakan pada lisannya, niscaya Allah akan membukakan satu pintu dari cahaya-cahaya-Nya, meninggikan derajatnya dan dikuatkan tekad dan pandangannya. 2. Pantang berbohong baik serius ataupun bercanda. Jika mampu melakukannya, maka Allah akan melapangkan dadanya dan menjernihkan pengetahuannya, hingga ia tak lagi mengenal dusta. 3. Pantang menjanjikan sesuatu kepada siapa pun, lalu urung memenuhinya, meski mampu mewujudkannya, kecuali memang ada alasan yang jelas. Lebih baik dia menghilangkan kebiasaan janji-janji. Jika mampu melakukannya, Allah akan membukakan pintu kemudahan dan derajat malu, dan memberi ka...

116. Tahlilan

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﻟﺪﻋﺎﺀ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻫﺪﻳﺔ ﺇﻟﻰﺍﻟﻤﻮﺗﻰ ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺪﻓﻥ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻓﻰ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﺴﺎﺑﻊ ﻳﺒﻘﻰ ﺛﻮﺍﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺧﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺨﻤﺲ ﻭﻋﺸﺮﻳﻦ ﺇﻟﻰ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ﻭﻣﻦ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺇﻟﻰ ﻣﺎﺋﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﺋﺔ ﺇﻟﻰ ﺳﻨﺔ ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺇﻟﻰ ﺃﻟﻒ ﻋﺎﻡ ‏( ﺍﻟﺤﺎﻭﻱ ﻟﻠﻔﺘﺎﻭﻱ , ﺝ : ۲ , ﺹ : ١٩٨ Rasulullah saw bersabda: “Doa dan shodaqoh itu hadiah kepada mayyit.” Berkata Umar: “shodaqoh setelah kematian maka pahalanya sampai tiga hari dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal pahalanya sampai tujuh hari, dan shodaqoh di hari ke tujuh akan kekal pahalanya sampai 25 hari dan dari pahala 25 sampai 40 harinya lalu sedekah dihari ke 40 akan kekal hingga 100 hari dan dari 100 hari akan sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah kekalnya pahala itu hingga 1000 hari.” Referensi : (Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 Hal 198) Jumlah-jumlah harinya (3, 7, 25, 40, 100, setahun & 1000 hari) jelas ada dalilnya, sejak kapan agama Hindu ada Tahli...